Kamis, Februari 26, 2009
GADDAFI ISLAMIC CENTER SENTUL SELATAN BOGOR
Republika, Rabu, 18 Februari 2009
Moamar Qadafi Islamic Center Segera Diresmikan
Umat Muslim Indonesia tak lama lagi akan memiliki sebuah pusat kegiatan dakwah bernama Moamar Qadafi Islamic Center. Pembangunan tahap pertama pusat dakwah Islam yang terletak di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, itu telah selesai. Qadafi Center yang dibangun di atas lahan seluas 12.600 meter terdiri atas bangunan masjid, convention hall, serta menara setinggi 57 meter yang dilengkapi lift.
''Moamar Qadafi Islamic Center ini, insya Allah akan diresmikan pada 13 Mei 2009 mendatang,'' ungkap Pembina Moamar Qadafi Islamic Center, KH Muhyiddin Junaidi. Menurut dia, pusat kegiatan umat yang akan mencetak kader-kader dai dan ulama di Indonesia itu mampu menampung sekitar 22 ribu jamaah. Selain itu, gedung megah berlantai tiga itu juga dihiasi dengan air mancur.
Pembangunan tahap pertama Moamar Qadafi Islamic Center yang dibiayai World Islamic Call Society (WICS) organisasi dakwah Islam dunia yang berpusat di Tripoli, Libya itu menelan biaya sebesar Rp 36,9 miliar. ''Untuk pembangunan tahap kedua, dianggarkan dana sebesar Rp 23 miliar,'' imbuhnya. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun taman, area parkir, serta pesantren.
Selain itu, pusat kegiatan umat Islam itu akan dihiasi payung yang serupa dengan yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Kehadiran pusat keislaman itu juga diharapkan dapat membentengi akidah umat Islam di wilayah sekitar yang kini menjadi sasaran pemurtadan. hri
(Sumber, Koran Republika, 18 Feb 2009). Bagi yang belum baca Republika, sebagai info.
Catatan:
Berbagai harapan muncul dari adanya Pusat Islam tersebut. Semga menjadi sebuah Pusat Islam yang bukan hanya kemegahan fisik bangunannya tapi juga idealismenya. Ketika delegasi businessmen Libya dan media TV Libya berkunjung ke lokasi, pada bulan Oktober 2008, bangunan utama hampir rampung.
Sebagaimana dijelaskan oleh K.H. Muhyiddin Junaidi (biasa dipanggil Pak Jun) bahwa Gaddafi Islamic Center (GIC) dibangun oleh World Islamic Call Society (WICS) dimana WICS itu sendiri di Tripoli membawahi sebuah perguruan tinggi dakwah yang dikhsususkan bagi mahasiswa asing bernama Kulliyat Dakwah Islamiyah (KDI). KDI sendiri mengelola program S1, S2 dan S3. Idealnya, GIC dapat mengelola Kulliyat seperti KDI di Indonesia untuk mahasiswa program S1 denga pertimbangan pengelolaan tersebut lebih murah dibandingkan dengan mengiriman mahasiswa S1 ke Libya. Bisa jadi, 1 berbanding 30. artinya, bila WICS melalui GIC mengadakan kuliah maka akan tetampung 30 orang mahasiswa sebanding dengan mengirim hanya 1 orang mahasiswa belaajr di WICS -KDI Tripoli. Sedangkan KDI Tripoli (Pusat) hanya untuk mehasiswa yang meneruskan doktoralnya saja (S2 dan S3).
Hal semacam itu juga sebenarnya yang melrbelakangi Islamic College for Advanced Studies (ICAS) yang berpusat di London mengadakan kerjasama dengan Uiversitas Paramadina Jakarta dimana, menurut Dr. Ali Movahedi, Direktur ICAS Jakarta pertama mengatakan berbanding, 1 : 50 orang.
Moamar Qadafi Islamic Center Segera Diresmikan
Umat Muslim Indonesia tak lama lagi akan memiliki sebuah pusat kegiatan dakwah bernama Moamar Qadafi Islamic Center. Pembangunan tahap pertama pusat dakwah Islam yang terletak di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, itu telah selesai. Qadafi Center yang dibangun di atas lahan seluas 12.600 meter terdiri atas bangunan masjid, convention hall, serta menara setinggi 57 meter yang dilengkapi lift.
''Moamar Qadafi Islamic Center ini, insya Allah akan diresmikan pada 13 Mei 2009 mendatang,'' ungkap Pembina Moamar Qadafi Islamic Center, KH Muhyiddin Junaidi. Menurut dia, pusat kegiatan umat yang akan mencetak kader-kader dai dan ulama di Indonesia itu mampu menampung sekitar 22 ribu jamaah. Selain itu, gedung megah berlantai tiga itu juga dihiasi dengan air mancur.
Pembangunan tahap pertama Moamar Qadafi Islamic Center yang dibiayai World Islamic Call Society (WICS) organisasi dakwah Islam dunia yang berpusat di Tripoli, Libya itu menelan biaya sebesar Rp 36,9 miliar. ''Untuk pembangunan tahap kedua, dianggarkan dana sebesar Rp 23 miliar,'' imbuhnya. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun taman, area parkir, serta pesantren.
Selain itu, pusat kegiatan umat Islam itu akan dihiasi payung yang serupa dengan yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Kehadiran pusat keislaman itu juga diharapkan dapat membentengi akidah umat Islam di wilayah sekitar yang kini menjadi sasaran pemurtadan. hri
(Sumber, Koran Republika, 18 Feb 2009). Bagi yang belum baca Republika, sebagai info.
Catatan:
Berbagai harapan muncul dari adanya Pusat Islam tersebut. Semga menjadi sebuah Pusat Islam yang bukan hanya kemegahan fisik bangunannya tapi juga idealismenya. Ketika delegasi businessmen Libya dan media TV Libya berkunjung ke lokasi, pada bulan Oktober 2008, bangunan utama hampir rampung.
Sebagaimana dijelaskan oleh K.H. Muhyiddin Junaidi (biasa dipanggil Pak Jun) bahwa Gaddafi Islamic Center (GIC) dibangun oleh World Islamic Call Society (WICS) dimana WICS itu sendiri di Tripoli membawahi sebuah perguruan tinggi dakwah yang dikhsususkan bagi mahasiswa asing bernama Kulliyat Dakwah Islamiyah (KDI). KDI sendiri mengelola program S1, S2 dan S3. Idealnya, GIC dapat mengelola Kulliyat seperti KDI di Indonesia untuk mahasiswa program S1 denga pertimbangan pengelolaan tersebut lebih murah dibandingkan dengan mengiriman mahasiswa S1 ke Libya. Bisa jadi, 1 berbanding 30. artinya, bila WICS melalui GIC mengadakan kuliah maka akan tetampung 30 orang mahasiswa sebanding dengan mengirim hanya 1 orang mahasiswa belaajr di WICS -KDI Tripoli. Sedangkan KDI Tripoli (Pusat) hanya untuk mehasiswa yang meneruskan doktoralnya saja (S2 dan S3).
Hal semacam itu juga sebenarnya yang melrbelakangi Islamic College for Advanced Studies (ICAS) yang berpusat di London mengadakan kerjasama dengan Uiversitas Paramadina Jakarta dimana, menurut Dr. Ali Movahedi, Direktur ICAS Jakarta pertama mengatakan berbanding, 1 : 50 orang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar