Minggu, September 14, 2008
ABDUL HALIM ABU GHAZALAH
AIR MARSHAL ABDUL HALIM ABU GHAZALAH FIZIMMATILLAH (Februari 1930-6 September 2008/6 Ramadhan 1429 H)
Mesir kehilangan putera terbaiknya. Air Marshal (al-Mushir) Abdul Halim Abu Ghazalah, yang pernah menjadi Menteri Pertahanan dan Peroduksi Peperangan pada awal era presiden Hosni Mubarak. Gelar air marshal diperolehnya dalam perang 1973 antara Mesir dengan Israel yang terjadi pada bulan suci Ramadhan dimana tentara Mesir dapat memukul benteng Israel ‘Khat Barlev’ dimana Israel sesumbar bahwa beneteng tersebut tidak dapat dilakahkan. Tapi Mesir membuktikan dengan menghamtamnya pada saat matahari meninggi dari sisi Barat Terusan Suez. Kekalahan Israel ini kemudian Mesir dapat merebut kembali Gurun Sinai yang dikuasai Israel sejak kekalahan Mesir pada perang 1967 dimasa pimpinan presiden Gamal Abdul Nasser yang dikenal dengan perang 7 hari. Karena dalam 7 hari tersebut Mesir dapat ditaklukkan oleh cewek, karena Israel saat itu dipimpin oleh PM Golda Meir.
Air marshal Abdul Halim Abu Ghazalah merupakan ’saingan’ presiden Mubarak karena popularitas abdu Ghazalah yang sangat kuat di masyarakat Mesir. Abu Ghazalah merupakan opsir bebas, tentara Mesir yang menggulingkan raja Faruk dari Mesir, yang merupakan raja terakhir keturunan Muhammad Ali Pasha dari Turki (Usmani/Ottoman) pada tahun 1952 bersama Gamal abdul Nasser dan presiden pertama Mesir, ????. Abu Ghazalah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Produksi Alat Peperangan (Wazir al-Difa’ wa Intaj al-harby) pada tahun 1981-1989 diawal masa pemerintahan Mubarak selepas pembunuhan presiden Anwar Sadat pada Oktober 1981. (Pada akhir Desember 1981 tersebut saya mengnjakkan kaki pertama kali di bumi Kinanah, Cairo untuk belajar di old campus universitas Al-Azhar, Darrasah, Husein, Cairo). Abu Ghazalah merupakan tokoh terakhir Mesir yang paling ikhlas pengabdiannya kepada Mesir dan pada masanya mesir memperbaharui peralatan peperngan mereka bahkan melakukan pengembangan rudal mesir yang membuat AS cemas, dimana AS pada Juni 1988 menangkap Abdul Kadir hilmy, ahli rudal Amerika dengan tuduhan anak didik abu Ghazalah untuk mendapatkan teknologi program rudal Mesir Badar 2000. Penangkapan ini terjadi di California, AS. Sejak 1989 Abu Ghazalah menjadi penasehat Presiden Mubarak hingga ia mengudurkan diri pada tahun 1993 dan sejak itu dia meninggalkna dunia politik dan militer setelah santer bahwa dialah satu-satunya tokoh yang akan menjadi wakil presiden. Abu Ghazalah merupakan tokoh yang mendapatkan hati di benak rakyat Mesir dan politikus dan pemimpin partai di Mesir. Menurut kalangan politikus, Presiden Mubarak sejak tahun 80an ingin menyingkan Abu Ghazalah dari circle pengambil keputusan sehingga tidak mengganggu dan mengkhawatirkan penguasa.
Abu Ghazalah dilahirkan di desa Zuhur al-Umara (Bunga para Pangeran), Distrik Daqhaliyah, Propinsi Buhairah pada bulan Februari 1930. Dia masuk Fakultas militer (Al-Harbiyah)dan lulus pada tahun 1949 dalam usia 19 tahun. Pada masa menjadi mahsiswa di Fakultas militer dia terlibat dalam perang Palestina, revolusi opsir bebas tahun 1952, dan perang 1973. Abu Ghazalah merupakan seorang ahli strategi perang dan menulis buku-buku sekitar masalah peperangan. Diantara buku beliau yang menjadi bacaan saya adalah kajiannya mengenai strategi perang Rasulullah saw. Beberapa penghargaan diperoleh Abu Ghazalah selama mengabdi di dunia militer. Rahimahullah Abu Ghzalah asallahu an yataghmmada fasiha jannatihi. Amin
Mesir kehilangan putera terbaiknya. Air Marshal (al-Mushir) Abdul Halim Abu Ghazalah, yang pernah menjadi Menteri Pertahanan dan Peroduksi Peperangan pada awal era presiden Hosni Mubarak. Gelar air marshal diperolehnya dalam perang 1973 antara Mesir dengan Israel yang terjadi pada bulan suci Ramadhan dimana tentara Mesir dapat memukul benteng Israel ‘Khat Barlev’ dimana Israel sesumbar bahwa beneteng tersebut tidak dapat dilakahkan. Tapi Mesir membuktikan dengan menghamtamnya pada saat matahari meninggi dari sisi Barat Terusan Suez. Kekalahan Israel ini kemudian Mesir dapat merebut kembali Gurun Sinai yang dikuasai Israel sejak kekalahan Mesir pada perang 1967 dimasa pimpinan presiden Gamal Abdul Nasser yang dikenal dengan perang 7 hari. Karena dalam 7 hari tersebut Mesir dapat ditaklukkan oleh cewek, karena Israel saat itu dipimpin oleh PM Golda Meir.
Air marshal Abdul Halim Abu Ghazalah merupakan ’saingan’ presiden Mubarak karena popularitas abdu Ghazalah yang sangat kuat di masyarakat Mesir. Abu Ghazalah merupakan opsir bebas, tentara Mesir yang menggulingkan raja Faruk dari Mesir, yang merupakan raja terakhir keturunan Muhammad Ali Pasha dari Turki (Usmani/Ottoman) pada tahun 1952 bersama Gamal abdul Nasser dan presiden pertama Mesir, ????. Abu Ghazalah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Produksi Alat Peperangan (Wazir al-Difa’ wa Intaj al-harby) pada tahun 1981-1989 diawal masa pemerintahan Mubarak selepas pembunuhan presiden Anwar Sadat pada Oktober 1981. (Pada akhir Desember 1981 tersebut saya mengnjakkan kaki pertama kali di bumi Kinanah, Cairo untuk belajar di old campus universitas Al-Azhar, Darrasah, Husein, Cairo). Abu Ghazalah merupakan tokoh terakhir Mesir yang paling ikhlas pengabdiannya kepada Mesir dan pada masanya mesir memperbaharui peralatan peperngan mereka bahkan melakukan pengembangan rudal mesir yang membuat AS cemas, dimana AS pada Juni 1988 menangkap Abdul Kadir hilmy, ahli rudal Amerika dengan tuduhan anak didik abu Ghazalah untuk mendapatkan teknologi program rudal Mesir Badar 2000. Penangkapan ini terjadi di California, AS. Sejak 1989 Abu Ghazalah menjadi penasehat Presiden Mubarak hingga ia mengudurkan diri pada tahun 1993 dan sejak itu dia meninggalkna dunia politik dan militer setelah santer bahwa dialah satu-satunya tokoh yang akan menjadi wakil presiden. Abu Ghazalah merupakan tokoh yang mendapatkan hati di benak rakyat Mesir dan politikus dan pemimpin partai di Mesir. Menurut kalangan politikus, Presiden Mubarak sejak tahun 80an ingin menyingkan Abu Ghazalah dari circle pengambil keputusan sehingga tidak mengganggu dan mengkhawatirkan penguasa.
Abu Ghazalah dilahirkan di desa Zuhur al-Umara (Bunga para Pangeran), Distrik Daqhaliyah, Propinsi Buhairah pada bulan Februari 1930. Dia masuk Fakultas militer (Al-Harbiyah)dan lulus pada tahun 1949 dalam usia 19 tahun. Pada masa menjadi mahsiswa di Fakultas militer dia terlibat dalam perang Palestina, revolusi opsir bebas tahun 1952, dan perang 1973. Abu Ghazalah merupakan seorang ahli strategi perang dan menulis buku-buku sekitar masalah peperangan. Diantara buku beliau yang menjadi bacaan saya adalah kajiannya mengenai strategi perang Rasulullah saw. Beberapa penghargaan diperoleh Abu Ghazalah selama mengabdi di dunia militer. Rahimahullah Abu Ghzalah asallahu an yataghmmada fasiha jannatihi. Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar