Minggu, Maret 09, 2008

BERSAMA VERY AZIZ

Very Aziz, dosen HI UPM yang menjadi pembimbing mahasiswi Farida Zahra yang menulis skripsi tentang Libya (lihat dibawah). Sahabat saya yang juga alumni Al-zhar University Cairo Fakultas Ushuluddin, Depratemen Tafsir dan S2 Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Jalan yang dutempuh oleh Very bisa menjadi inspirasi bagi alumni Timur Tengah lainnya, terutama Kulliyat Dakwah Islamiyah, Tripoli - yang saya perhatian bingung mengambil langkah - untuk mencangkok disiplin yang berbeda di tanah air sehingga bisa menembus dunia pendidikan yang lebih luas dn bergabung dengan Universitas Umum sehingga lebih membuka cakrwala pemikiran dan juga pergaulan tentunya, sehingga gak jadi kuper.

Mahasiswa Kulliyat Dakwah Islamiyah Tripoli masih belum bisa menembus cakrawala dan horizon yang lebih membahana seperti mahasiswa Cairo, karena lingkungan ilmiyah dan sarana pendukung lainnya seperti penerbitan buku-buku yang tidak produktif. Berbeda dengan Mesir yang sangat besar produktifitas penerbitan buku-buku bahkn Pemerintahnya menggalakkan dengan menerbitkan buku murah denga isi dan mutu yang sama, begitu juga jurnal, dan lain-lain. Hal ini belum kita dapati di Libya, yang kebanyakan buku-bukunya barang import dari Mesir dan Libanon, dengan banyaknya buku-buku turats. Belum mainstream pemikiran yang berkembang, masih jauh dibawah Mesir. Kondisi ini yang membuat wawasan mahasiswa Mesir dan Tripoli sangat berbeda dalam melihat suatu permasalahan. yah.. msih gaya kampung gitu lho.. Bisa dimaklumi karena mereka datang dari kampung (pesantren maksudnya0 di desa terus ke luar negeri, sehingga melihat persoalan juga masih belum bisa menganalisa denga baik. Saya sarankan bagi mahsiswa yang berniat belajar di Tripoli urungkan saja niat anda, lebih bagus alihkan ke negara lain seperti Mesir, Jordan atu Syria, karena lebih berbobot.

Tidak ada komentar: