Minggu, Maret 09, 2008

BERSAMA VERY AZIZ

Very Aziz, dosen HI UPM yang menjadi pembimbing mahasiswi Farida Zahra yang menulis skripsi tentang Libya (lihat dibawah). Sahabat saya yang juga alumni Al-zhar University Cairo Fakultas Ushuluddin, Depratemen Tafsir dan S2 Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Jalan yang dutempuh oleh Very bisa menjadi inspirasi bagi alumni Timur Tengah lainnya, terutama Kulliyat Dakwah Islamiyah, Tripoli - yang saya perhatian bingung mengambil langkah - untuk mencangkok disiplin yang berbeda di tanah air sehingga bisa menembus dunia pendidikan yang lebih luas dn bergabung dengan Universitas Umum sehingga lebih membuka cakrwala pemikiran dan juga pergaulan tentunya, sehingga gak jadi kuper.

Mahasiswa Kulliyat Dakwah Islamiyah Tripoli masih belum bisa menembus cakrawala dan horizon yang lebih membahana seperti mahasiswa Cairo, karena lingkungan ilmiyah dan sarana pendukung lainnya seperti penerbitan buku-buku yang tidak produktif. Berbeda dengan Mesir yang sangat besar produktifitas penerbitan buku-buku bahkn Pemerintahnya menggalakkan dengan menerbitkan buku murah denga isi dan mutu yang sama, begitu juga jurnal, dan lain-lain. Hal ini belum kita dapati di Libya, yang kebanyakan buku-bukunya barang import dari Mesir dan Libanon, dengan banyaknya buku-buku turats. Belum mainstream pemikiran yang berkembang, masih jauh dibawah Mesir. Kondisi ini yang membuat wawasan mahasiswa Mesir dan Tripoli sangat berbeda dalam melihat suatu permasalahan. yah.. msih gaya kampung gitu lho.. Bisa dimaklumi karena mereka datang dari kampung (pesantren maksudnya0 di desa terus ke luar negeri, sehingga melihat persoalan juga masih belum bisa menganalisa denga baik. Saya sarankan bagi mahsiswa yang berniat belajar di Tripoli urungkan saja niat anda, lebih bagus alihkan ke negara lain seperti Mesir, Jordan atu Syria, karena lebih berbobot.

SKRIPSI MAHASISWA UPM

Ini adalah skripsi yang ditulis oleh mahasiswa hubungan Internasional Universitas Paramadina, Sdri Farida Zahra (diwisuda tanggal 2 Maret 2008 lalu) yang berjudul: Perubahan Politik Luar Negeri Libya Melalui Penghentin Program Weapons of Mass Destruction (WMD) Sebagai Upaya Normalisasi Hubungan Libya-Amerika Serikat (2003-2006) yang dibimbing oleh Very Aziz, Lc., MSi. Barangkali ini merupakan salah satu sumbangsih Paramadina, walau masih dalam tahap pendahuluan. Saya harap Farida Zahra, yang ternyata tetangga saya di rumah, karena saya masih satu kelurahan dengannya, dapat melanjutkan kajiannya tentang Libya dalam studi magister dan doktoralnya.

Perkenalan ini didorong oleh infor yang dikeluarkan oleh pihak UPM dalam news letternya menjelangkan upacara wisuda di kampus, dan saya membaca ada skripsi yang menulis tentang Libya, dn saat itu saya sedang mengurus keberangkan saya ke Libya karena ditempatkan oleh Deplu Jakarta berdasarkan hasil rekruitment lokal staff yang diselenggarakan oleh Deplu Pusat di Jakarta.

Selamat untuk Farida dan jangan berhenti sampai disitu...

SAHABAT AYAH

Photo diatas diambil pada saat upacara pernikahan adik perempuan, dimana saya bertindak sebagai wali yang menikahkannya menggantikan al-marhum ayah saya. Gambar di sebelah adalah sahabat setia ayah saya dalam berbagai aktifitas kerjanya terutama dalam pembebasan lahan-lahan perumahan kawasan di sekitar Pulo Gebang di bawah bendera PT ASCO pada saat itu.

BAPAK BENYAMIN PARWOTO

Pak Benyamin Parwoto, bersama istri, adalah mantan Duta Besar RI di Canada dan mantan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan. Beliau diantara salah seorang pencinta dan pengagum (alm.) Cak Nur dan bergabung bersama beliau semasa Cak Nur memimpin Yayasan Wakaf Paramadina dan Universitas Paramadina (UPM). Bahkan Pak Ben adalah orang yang paling berjasa mendapatkan tanah untuk kampus UPM yang terletak di Jl. Jend. Gatot Subroto sekarang yang sebelumnya Pusdiklat Bank Mandiri.

Para Petinggi Universitas Paramadina (UPM) yang baru, seyogianya melihat aspek ini dan menghargai peran orang yang berjasa terhadap institusi yang dipimpinnya. Walaupun saya Pak Ben tdak akan pernah meminta 'dihormati', karena saya tahu beliau tidak akan gila hormat. Tapi sesuai dengan prinsip yang selalu diulang-ulang ole pendiri UPM, Allahyarham Prof. Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur) mengutif pepatah Arab "Al-fadhlu lil Mubtadi Wa in Ahsa al-Muqtadhi". Arti bebasnya kurang lebih, "Yang patut kita acungkan jempol adalah yang memulai, walau yang meneruskan itu lebih bagus (prestasinya)". Karena alhamdulillah saya faham baha Arab sehingga saya merespi pesn itu, karena Cak Nur selalu mengulangi pepatah tersebut. bahkan pepatah itu juga yang saya kemukakan dalam penggantian pajabat semestara Rektor Universitas Paramadina dari Prof. Dr. Marsudi W. Kisworo kepada Sudirman Said. Cukup panjang memang sejarah UPM dengan segala dinamika baik positf mapun kurang baik dalam soal ini. Karena proses diatas dianggap sebagai kudeta. Bahkan yang terkana 'efe domino'nya adalah Prof. Dr. Faisal Afiff, adik almarhum Prof. Saleh Afiff yang juga dikudeta dari posisi PR 3 UPM. Saya masih ingat beliau mengontak saya, dan saya sedang berada di JL. Rasuda Said Kuingan dalam perjalanan pulang dari UPM ke rumah, kira-kira jam 8 petang, Prof. Faisal curhat sambil sedih mengatakan, salah apa saya. Saya tidak melanggar peraturan dsb. Kenapa kesalahan orang lain- walau masih perlu klarifikasi- orang yang terkena sasaran. Begitu kurang lebih isi curhat Prof. Faisal kepada saya. Saya memag sangat akrab degan beliau dan juga dengan Prof. Achmady (ZA), kakak Prof. Ichlasul Amal.

Para petinggi UPM saat ini, karena semuanya baru dan rata-rata tidak mengetahui perjuangan dan jatuh bangunnya para "Assaabiquunal Awwaluun" atau 'al-mubtadi' bisa mengadakan audiensu atau apa namanya dalam suasan santai sambil makan siang cerita-cerita perjuangan mereka maupun kenangan selama berjuang bersama UPM dari cikal bakal hingga seperti sekarang ini.

Mudah-mudahan...

TIGA BUKU YANG MEMENGARUHI


Inilah tiga buku yang memengaruhi hidup kita, termasuk saya tentunya. Pertama, Islam doktrin dan Peradaban karya (alm) Prof. Dr. Nurcholish Madjid, Kedua, 8 Etos karya Jansen H. Sinamo, dan ketiga Jejak Langkah Mengenal Allah karya Asfa Davy Bya. Buku "Islam: Doktrin dan Peradaban" merupakan buku yang membimbing kita pada akidah yang lurus dan benar, dalam memahami konsep ketauhidan dan semangat serta implikasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, makna yang dikupas didalamnya diimplementasikan oleh semangat dan spirit etos kerja yang diformulasikan oleh Bung jansen Sinamo dalam semangat 8 etos kerja. Bung janson merupakan seorang inspirator yang selalu mengisi salah satu episode di Radio Smart FM; dan Radio Smart FM ini merupakan sahabat saya dalam kemacetan ria di ruas jalan tol di Jakarta. 8 Etos kerja ini merupakan 'perasan dan santan'nya isi kandungan Al-Qur'an, yang sebeanrnya dari pengalaman Bung Jansen menjadi motivator di Lembaga Carnegie. Perkenalan saya dengan Dlae Carnegie, kembali ke tahun 82an ketika saya menjadi mahasiswa di Cairo Mesir. Saya membaca karya Dale carnegie yang telah diterjemahkan ke dalam bahsa Indonesia - judulnya saya lupa - tapi isinya yang menceritakan jatuh bangu dan kesuksesan tokoh-tokoh yang telah mengukir kesuksesan dalam berbagai bidang. Pada saat itu fenomena 'motivator' belum semarak seperti sekrang ini. Saya merasakan sebenarnya ajaran Islam tidak berbeda dari apa yang digambarkan oleh Dale Carnegie, karena kita umat Islam hanya melihat Islam dari sisi formalnya saja, seperti aspek syariatnya dengan segala aturan dan kegiatannya. Kita belum melihatnmya dari sisi substansnya, yang pada tingkat ini seseorang akan smpai pada hakikt beragama yng 'khalis' da sempurna. Dari sisi trilogi Islam berada pada maqam 'ikhsan' yang secara generik Nabi menjelaskan bahwa kita menghamba pada Allah SWT seolah-olah Allah sedang memperhatikan penghambaan. Andaikan kita tidak melihat tapi kita yakini bahwa Allah melihat kita". nah... semangat da spirit "diperhatikan dan diawasi' Allah ini menjadikan nilai penghambaan dan perbbuatan dan pekerjaan menjadi susatu yang amt sangat bermutu. itulah yang ingin diraih oleh Bang Davy lewat karya, yang merupakan pengalaman dan pengamalan penulisnya, "Jejah Langkah Menenal Allah'. Jadi semangat keimanan yang diimplementasikan dengan 8 semangat etos kerja dan dibuktikan dengan 'tawajjuh' kepada Allah seperti dibimbing oleh 'Jeja langkah mengenal Allah' sudah cukup bagi kita mejadi seorang yang terbimbing dan tercerahkan, bahkan terselamatkan. Semoga. Amin.

BERSAMA MUNIR WASPADA, SH


Gambar di atas diambil di halaman parkir staff dan dosen Universitas Paramadina, Jl. Gatot Subroto. Kebetulan ketika saya mau keluar, berjumpa dengan Pak Munir Waspada, dan terciptalah gambar. Pak Munir Waspada adalah salah seorang advokat dari Paramadina Law Firm., dan juga tenaga pengajar di UPM. Saya melihat semangat dan idealisme yang sangat kuat pada diri beliau. Saya kagum dan belajar dari spirit beliau. Saya masih ingat, ketika bercerita tentang pengalaman beliau mendirikan Bada Penyehatan Perbankan nasional (BPPN), yang akhirnya beliau meninggalkan dan mundur dari pejabat di institusi pemerintah yang mengurus keuangan BLBI yang menilep aset rakyat hampair 600 trilyun rupiah itu. Karena dalam perkembangannya yang kita tahu melalui media massa maupun berita lainnya, bahkan kini telah dibubarkan, karena bertentangan dengan 'nurani' beliau. Selamat pak Munir, semoga Allah senantiasa membimbing hidup kita. Amin.

Al-Azhar Mosque and University


Ini adalah gambar masjid Al-Azhar Cairo, Mesir. Mesjid ini mempunyai ciri khasnya yaitu mempunyai dua cabang menara kecil pada salah satu menaranya. Masjid ini cikal bakal berdirinya Universitas Al-Azhar yang melegenda sampai sekarang dan merupakan simbol pemikiran moderat Islam di dunia Muslim suni, walau sebenarnya Masjid ini didirikan oleh penguasa Syiah (bahkan Syiah Ismailiyah), dari Dinasti fathimiyah. Dinasti ini dulunya berpusat di Tunisia. Dalam perjalananan dari Tunis ke Mesir penguasa Dinasti tersebut juga membangun istana di Libya pada abad ke-10 H yang sampai hari ini peninggalannya masih ada walau kurang terurus. Belum lama ini (30 juni 2008) telah dikunjungi salah seorang tokoh yag terlibat dan saksi mata kemenangan revolusi Al-fateh (September) di Libyah Mayjen. Al-Khaweldi Al-Hamedi mengunjungi tempat tersebut.
Masjid tersebut didirikan untuk mengembangkan mazhab dan faham Syiah guna mendukung perjuangan pemikiran syiah yang berkembang di belahan dunia lain, seperti misalnya mazhab "Ikhwan Al-Safa" yang menjadi gerakan pemikiran bawah tanah di daerah kekuasaan Dinasti Abbasiyah yang sunni di Daghdad. Memang akhirnya, ketika Mesir dibawah kekuasaan penguasa Kurdistan dibawah kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi, masjid dan Universitas ini menjadi mazhab Sunni. Kekuasaan Kerajaan yang dipimpin Suku Kurdistan ini meliputi negara-negara (sekarang) Syria hingga Mesir. Andaikata pada saat itu muncul faham nasionalisme sempti yang dianut oleh dunia saat ini, dapat dipastikan dunia Arab akan berbicara bahasa Kurdistan atau bahasa Kurdistan menjadi bahasa resmi beberapa kawasan Arab. Tapi para penguasa yang sangat orientasi Islam dan tidak memandang perbedaan bahasa dll sebagai kendala untuk melihat keuniversalan Islam. Begitu Turki, ketika di bawah kekuasaan Ottoman (Usmany) menguasai seluruh kawasan Timur Tengah dari Tunis, Mesir dan Asia serta Balkan, andaikan mereka menerapkan faham nasionalisme sempit tadi, pasti bahasa Turki menjadi bahasa nasinal di negara-negara Timur Tengah.
Shalahuddin Al-Ayyubi ini yang mengubah karena kekuasaannya, menjadi faham sunni yang dianut oleh mayoritas umat Islam dunia. Sedikit catatacan bahwa dalam perembangan sejarah faham apapun sangat erat dengan kekuasaan. Seperti penyebaran mazhab-mazahab fikih di dunia sunni saat ini juga erat hubungannya dengan kekuasaan. Seperti misalnya, mazhab maliki yang banyak dianut oleh umat Islam Afrika Utara seperti Libya, Tunis, Al-jazair dan Maroko, kenapa yang dominan, padahal Imam Malik merupakan satu-satunya imam mazhab yang tidak pernah keluar kota, kecuali Makkah, dan itupun untuk melakukan haji. Based beliau adalah Madinah Munawwaroh. logisnya adalah mazhab beliau dianut oleh Saudi Arabia atau kota dimana beliau menetap. Tapi Saudi Arabia bermazhab Hanbali, yang berasal dari baghdad.
Nah..fenomena harus difahami dalam konteks kekinian. Siapa yang berkuasa dan mempeunyai pengaruh secara politik dan ekonomi, mka boleh jadi fahamnya aan berkembang sesuai dengan kekuasaan tadi. Seperti misalnya PKS yang punya akses ke gudang duit di Timur Tengah, tidak bisa tidak juga mengembangkan faham pemberi dan penyumbang dana tadi. dan secara historis mazhab mereka banyak perbedaan dengan mazhab yang telah eksis di tanah air lebih dahulu. Walaupun berbedaan mazhab tersebut tidak ada masalah dalam beragama (dalam hal ini Islam), tapi memang dikalangan gress root masih terdapat pandangan yang memilukan karena kebodohan mereka dan klaim kebenaran yang eksklusif. Istilah kapling 'surga' menjadi otoritas dan prerogatif mereka. Aneh.... karena yang benar adalah saling menghormati sesam pandangan mazhab yang ada. Bukannya saling menyalahkan. Seperti contoh kecil saja istilah yang diributkan dalam soal tahlil. Mazhab Hanbali (Wahabi) itu bid'ah, tapi mazhab Syafi'i (NU) mengembangkannya, sehingga saling menyalahkan. yang benar dan ideal adalah saling menghormati faham tadi. karena soal ini sudah final pada tataran imam mazhab. bagi yang meilih mazhab tertentu harus belajar dan tahu mazhab yang lain, begitu mazhab yang satu jangan menyalahkan mazhab yang lain. Tidak klaim paling benar paling suci. yang berhak menentukan itu hanya Allah saja. Kita hanya meakanakan dengan sebaik-baiknya dengan prinsip 'fastabiqul khairaat', berlomba-lomba saja dalam kebaikan.
Saya komentari hal ini karena di tripoli masih menjadi persoalan masalah yang sepele dan sudah final di tataran imam mazhab tadi. Ini lah yang saya atakan mahasiswa Indonesia di tripoli masih belum mempunyai wawasan yang membahana dan mengglobal.
Aneh... tapi nyata... bukan di Indonesia tapi..juga di Libya. (meminjam salah stu mata acara berita di RCTI)

Selasa, Maret 04, 2008

BERSAMA BUDHY MUNAWAR-RACHMAN


Photo bersama Budhy menjelang keberangkatan saya ke Tripoli di Restoran Kampoeng Sangkuriang, Jl. Raya Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Budhy adalah seorang yang sangat panjang mendampingi al-marhum Cak Nur dalam keterlibatan beliau menjadi 'mujtahid' dalam berbagai bidang keilmuwan Islam. Posisinya pada saat itu adalah Direktur Pusat Studi Paramadina, dibawah Yayasan Wakaf Paramadina Pondok Indah. Pola yang dikembangkan oleh Pusat Studi Islam Paramadina saat itu merupakan 'madrasah' yang mengilhami banyak kajian serupa seperti (saat itu) Kajian Taasawuf Kang Jalal, Kajian Tasawuf yang dikembangkan oleh Wahfiuddin dan lain sebagainya di berbagai tempat. Hampir belasan tahun Budhy mengembangkan pola seperti, yang akkhirnya terasa jenuh bagi peserta dengan pola yang selama ini dikembangkan. Akhirnya Budhy mengembangkan inovasi dengan pola training dan menjemput bola yang dikembang lewat Center for Leadership and Spirituality yang dipimpinya dan berhasil melakukan peyuntingan Ensiklopedia Nurcholish Madjid yang kemudian diterbitkan oleh penerbit Mizan dan Paramadina.

MY LIBRARY


Gambar di atas salah sudut ruangan perpustakaan saya yang terletak di lantai atas rumah saya. Alhamdulillah koleksi buku dalam disiplin keislaman cukup lengkap mulai dari kajian pokok Ilmu Al-aqur'an dan Tafsir, Hadits, tasawuf, filsafat, fikih, bahkan lughah dan bahasa dengan didukung berbagai kamus dan lain-lain.
Bahkan referensi yang saya miliki cukup membantu beberapa teman saya maupun teman sahabat saya yang sedangkan mengerjakan thesis terutama di UIN Jakarta memanfaatkan buku-buku koleksi yang saya miliki.
Koleksi buku-buku ini saya mulai sejak masih menjadi mahasiswa di Cairo-Mesir, kemudian di Islamabad Pakistan dan berlanjut di Jeddah. Bahkan ketika di Jeddah, karena saya sudah menjadi lokal staff di KJRI dan kemudian di Konjen Brunei Darussalam memprogramkan pembelian buku-buku setiap dengan anggaran antara 150-200 Riyal Saudi sebagai ungkapan rsa syukur kepada Allah SWT.
Alhamdulillah buku ini menjadi sahabat dalam mengarungi semua kegiatan dan aktifitas saya selama mengabdi di msyarakat umum mupun kampus dan masyarakat kajian.

KERINDANGAN


Kerindangan, hijau dan suasana segara merupakan dambaan setiap manusia, apalagi yang sudah terbiasa dengan alm seperti itu. Hal ini tidak kami dapati di negara yang bergurun pasir, seperti di Libya. Kehijauan merupakan barang langka di kwasan tersebut, walau pada dasarnya beberapa subur. Tpi memang yang bertahan hidup jenis pohon-ponon tertentu saja yang tahan terhadap cuaca dan alam. kadang-kadang kita merindukan suasan kehijauan dan kerindangan. Pemandangan diatas hanya sebagian dari ungkapan kerinduan kepada tanah air Indonesia yang merupakan 'representasi' surga di dunia. memang orang Arab megugkapkan dalam istilah mereka adalah 'jannah', yang berarti surga dan taman.

KANTOR


Ini adalah kantor kedua saya setelah Universitas Paramadina. mksud saya, sebenarnya kantor sahabat saya yang menjadi Direktur Utama salah satu perusahaan. Karena untuk mengakses internet di kampus sangat lambat, terutama pada jam aktifitas kantor dan perkuliahan, akibatnya banyaknya pemakai, maka saya ke kantor 'kedua' untuk melakukan aktifitas yang ada hubungannya dengan jaringan internet. Disatu saya sangat enjoy dengan kecepatan bersilancar di dunia maya. Banyak yang saya perbuat terutama untuk mendukung perkuliahan yang saya ampu, baik di Universitas Paramadina maupun di Islamic College for advanced Studies (ICAS). Terima Pak Q.K. Dikara barcah, MBA yang telah memberikan saya kesempatan untuk menggunakan kantor dengan segala fasilitasnya, semoga semua ini menjadi amal baik anda disisi Allah SWT. Amin.

VIEW UPM

Gambar dan view Universitas Paramadina yang saya ambil dari jalan tol Gatot Subroto. Sebuah lokasi yang kaya filosofis dari perspektif pandangan Cak Nur. Cak selalu mengulang-ulang makna filosofis lokasi di jalan protokol ini. Beliau melihatnya dari arah timur, mulai dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), terus menusuk ke dalam ada Univeritas Atmajaya (Kristen), terus sampai ujung Barat Universitas Pelita Harapan (UPH) yang juga Kristen. Sepanjang jalur protokol belum ada Universitas yag berwawasan Islam. Universitas Islam ada, tapi adanya di pinggir dan kumuh. inilah yang meneguhkan hati Cak Nur dengan argumen yang sangat kuat makna filosofis untuk tetap bisa mendapatkan lokasi di kawasan jalan protokoldan strategis; dan keinginan filosofis ini diformulasikan oleh Pak Ben (Benyamin Parwoto) dengan relasi dan persahabatan beliau dirut Bank Mandiri ECW Neloe, dan bos Bank Mandiri pada prinsipnya tidak ada halangan dan keberatan selama ada izin dari pemiliknya Menteri Keuangan (waktu itu dijabat oleh Drs. Priadi), maka terwujudlah apa yang dapat kita saksikan dan dinikmati oleh segenap civitas akademika Universitas Paramadina (UPM).

Saya cukup intersnsif dalam rapat-rapat tentang masa depan sistem dan target pendidikan di UPM setelah mendapat lokasi sekarang. Istilah Can Nur mimpi ke depannya bagaimana. Cak Nur mengungkapkan apa yang beiliau inginkan, bahkan saya sendiri mengungkapkan mimpi saya juga dalam rapat-rapat tersebut dengan mecontoh International Islamic University (IIU) Islamabad, Pakistan dengan integralitas antara main campus, central library dan masjid dalam satu kesatuan building. Cak Nur meambahkan mimpi saya dengan satu suku kata 'catch eyes' yang bisa dengan jelas dipadang mata dari jalan protokol dan menjadi landmark di kawasan itu. Ini barangkali mimpi 9boleh juga disebut wasiat beliau) yang belum mewujud dalam kenyataan, yang dipikirkan dan diupayaka oleh para pimpinan sekarang. Bahkan pemekaran dari ide tadi mencita-citakan agar wisuda diadakan di masjid main campus tadi dengan disulap menjadi aula besar dengan menggunakan baju besar (bukan toga) seperti yang dikenakan oleh Syeikh Al-Azhar di Mesir dengan topiya. Karena tradisi memindahkan tali topi pada saat widuda merupakan penjplakan dari tali yang dikenakan oleh para 'Suyukh' (Guru Besar) Universitas Al-Azhar. Bahkan Cak Nur konsep pendidikan yang dikembangkan di Universitas Oxford dan Cambridge di Inggris mejimplak sistem pendidikan Islam di Andalusia (Spanyol) sekarng.

MY FAMILY


Ini adalah keluarga saya. Dalam gambar yang diambil di rumah mertua saya, yang keturunan kauman banten, dari Pengian Sagiri, yang makamnya di Jatinegara Kaum, saya bersama istri saya dan enam orang putra-putri. Kebetulan putra kedua tidak nampak dalam gambar karena dia yang mengambil gambar tersebut.

PERSIAPAN WISUDA


Bergambar bersama beberapa mahasiswa dan kawan dosen di depan Aula UPM dalam rangka persiapan wisuda tanggal 1 Maret 2008. Gambar tersebut saya lakukan karena keberangkatan ke Tripoli, Libya. Dalam gambar nampak Ocied, mahasiswi Falsafah dan Agama, Sdri Wiwid Agustin, dari biro Kepegawaian, Dani, Dida Pak Yusuf Kurnidi dri Program Studi Desain., sebagai kenangan saya meniggalkan kampus UPM.

WARUNG LANGGANAN

Warung sederhana ini merupakan langganan saya menikmati makan siang sejak awal kepindahan UPM ke lokasi sekarang. Biasanya saya ditemani sahabat saya Ibin Syatibi, yang juga meninggalkan UPM dan sekarang menjadi Staf Ahli Menpan Taufik Effrendi. Gambar saya bersama Sdr. H. Semi Sarkuti Hamidi, Lc, direktur dan pemilik PT. Mudatur, travel Umrah dan Haji, dan Bapak Achyar Rusli, satu-satu mahasiswa Falsafah dan Agama yang lulus pada masa Cak Nur masih hidup. Thesis beliau saya edit dan cetak menjadi sebuah buku berjudul "Pajak=Zakat, kajian hermeneutik terhadap ayat-ayat zakat dalam Al-Qur'an".

DI MASJID NABAWI MADINAH

Masjid Nabawi pada waktu senja, selepas shalat Maghrib

DI MASJID QUBA MADINAH


Masjid Quba

DI JABAL NUR MAKKAH

Jabal Nur

BERSIAP UMRAH DARI MADINAH

Bersiap umrah dari Madinah, di Hotel Dallah Thaiba

ZIARAH KE MAKAM EMBAH BUYUT


Ziarah ke Makam Embah Uyut



Poto ini diambil pada Idul fitri 2007. Biasanya kami sekeluarga melaksanakan shalat Iedul Fitri maupun Iedul Adha di Masjid Ar-Rahmah, Jl. Perintis Kemerdekaan Kelapa Gading Komplek AL. Tepatnya dekat rumah mantan Panglima ABRI Laksamana Widodo AS. Asalnya komplek AL tersebut adalah rumah penduduk termasuk rumah embah R.K.H. Mod. Nasir bin R.K.H. Mudatsir. Ketika kawasan tersebut dijadikan komplek AL terjadi kesepakatan bahwa lokasi masjid lama tidak dijual dan merupakan wakaf keluarga embah Nasir. Pada tahun 1997 masjid tersebut dibangun kemlai oleh keluarga embah Nasir dengan uang keluarga dan menjadi sebuah masjid yang megah dan bisa bersaing dengan kemegahan Gereja Toraja tidak jauh dari lokasi.

Dibawah mihrab masjid terdapat makam keluarga yang setiap hari jum'at anak cucu dapat berziarah ke makam lelhur.

KETUA PROGRAM STUDI UPM


Ketua Program Studi yang ada di lingkungan Universitas Paramadina (UPM), dari kiri-kanan, Nanang Widonanto (Kajur Desain), Hary TY Achnan (Kajur TI), Kurniawaty Yusuf (Kajur Ikom), Aviliani (Kajur Manajemen), Asriana S (Kajur HI), Pamugari Widyastuti (Kajur Psikologi), Saya, Nasruddin Latief (Kajur Falsafah & Agama), dan Diki Gita Purnama (Kabiro Akademik). Gambar tersebut diambil pada saat wisuda I dan Dies Natalis UPM di Aula Kampus UPM, Jl. Jend. Gatot Subroto.

FORUM KOMUNIKASI PEDULI PENDIDIKAN


Forum Komunikasi

KPH SAPARDI SAHID HADISARDJONO

KPH Sapardi Sahid Hadisardjono adalah Ketua Forum Komunikasi Paduli Pendidikan SMPN 1 Cikini, Jakarta Pusat dimana aku sebagai Sekretaris Umumnya.

BUNDA


Bunda

MY PERSONAL LIBRARY


Pustaka Pribadi

DI PASAR SENG MAKKAH


Pasar Seng

DI AKADEMIK


ruangan Akademik

MY CAMPUS

Kampus UPM

KAWAN LAMA


Kawan-kawan angkatan pertama ketika UPM masih bertempat di gedung Bidakara, Pancoran.

BERSAMA PROF. DR. FAISAL AFIFF


Prof. Dr. Faisal Afiff

BERSAMA M. FAISAL BADROEN

Pak Faisal adalah mahasiswa S2 angkatan awail ketika Cak Nur menjadi salah seorang dosennya bersama Dr. Alwi Shihab, Kang Jalal, dan lain-lain.


TRASKOM ARTISTIKA

Traskom adalah sebuah perusahaan yang dipimpin oleh sahabat saya Ir. Q.K. Dikara Barcah, MBA, E-Comm.

RIFAI HASAN


Rifai Hasan, adalah

BERSAMA BUDHY MUNAWAR-RACHMAN


Gambar ini kami ambil di Rumah Makan Sunda Kampeong Sangkuriang Cempaka Putih

Senin, Maret 03, 2008

BERSAMA GURU BESAR UPM


Gambar diatas adalah para pimpinan dan Guru Besar universitas Paramadina serta Ketua Program Studi di lingkungan UPM.

PARA KETUA PROGRAM STUDI DI UPM


Gambar diatas diambil pada saat wisuda pertama Universitas Paramadina. Dari kiri ke kanan adalah Nanang Widonanto (Kajur Desain), Aviliani (Kajur Manajemen), Asriana Issa Sofia (Kajur HI), Nasruddin Latief (Kajur Falsafah dan Agama), Kurniawaty Yusuf (Kajur Ilmu Komunikasi), Pamugari Widyastuti (Kajur Psikologi) dan Hary TY Achsan (Kajur Teknologi Informatika). Selamat berjuang.

BERPERAN SEBAGAI PENYEJUK


Saat memberikan siraman rohani pada bulan suci Ramadhan di Masjid Ar-Rahmah, Kelapa Gading. Sebuah kegiatan yang rutin dilakukan sebagai bagian dari keterlibatan pada pencerahan umat.

BERSAMA SANG PENJUAL MINUMAN ASAM


Gambar ini diambil di Pusat Perbelanjaan Qarnish, Balad, Jeddah, Saudi Arabia pada saat kami melaksanakan umrah. sebagai kenangan kami bersendagurau dengan seorang penjual minuman asam dengan pakaian tradisional Syria dari kota Hims.

UMRAH BERSAMA YAYASAN KAF-HAA


Yayasan Al-Kitab Wal Hikmah (Kaf-Haa) adalah sebuah yayasan nirlaba yang saya dirikan bersama kawan-kawan yang mempunyai kepedulian pada masalah pendidikan kaum dhuafa dan kemiskinan. Diantara pendirinya adalah Bapak H. Benyamin Parwoto, mantan Dirjen Anggaran dan mantan Duta Besar Republik Indonesia di Canada. Diantara program yang saat ini dijalani adalah mengelola Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan Taman Kanak-Kanak Al-Qur'an (TKA) dan taman bacaan anak. Tujuan jangka pendek ini adalah merespon situasi di laingkungan kami tinggal dimana banyak sekali anak yang tidak sekolah diniyah karena berbagai persoalan, mulai dari kemampuan financial, kedangkalan pemahaman agama, kurang perhatian pada pendidikan budi pekerti dan lain sebagainya. Akhirnya kami membuka TPA untuk menampung keinginan tersebut dengan target tidak muluk-muluk, agar anak-anak tadi bisa membaca kitab sucinya yaitu Al-Qur'an dan bisa melaksanakan shalat wajib dan sunah dengan benar.

DI DEPAN JABAL RAHMAH, BUKIT ARAFAH


Bersama istri dalam rangka menunaikan ibadah umrah pada bulan Juli 2007, sebagai pembimbing ibadah PT Mudatur, Jakarta.

PELEPAS RINDU TANAH AIR


Inilah suasana pedesaan pinggiran kota Jakarta. Tepatnya daerah Cimanggis pada musim buah rambutan. Gambar diatas diambil di kebun sahabat pesantren istri saya yang mempunyai kebun rambutan yang cukup luas. Semoga suasana gambar diatas dapat melepas kerinduan ke kampung halaman.

UNIVERSITAS PARAMADINA


Gambar ini diambil pada tanggal 27 Februari 2008 di depan koridor Gedung A dan ruang kuliah Uniersitas Paramadina. Bersama saya adalah Sdri Zihan, dari Dept. Humas UPM, Yusuf Kurniady, Dosen Program Studi Desain dan Direktur Kemahasiswaan UPM serta tamu dan sahabat saya Semi Sarkuty Hamidi, Direktur Mudatur, yang kebetulan ada janji dengan saya dan kami bertemu di UPM.

LULUSAN ANGKATAN 1ICAS


Wisudawan nagkatan pertama ICAS yang diwisuda pada tanggal 2 Maret 2008.

KEPSEK SMPN1 CIKINI & KOMITE SEKOLAH


Gambar diatas diambil di Hotel Sahid Jakarta pada hari Jum'at, tanggal 29 Februari 2008 alam pertemuan antara Kepala Sekolah SMPN 1 Cikini dengan Forum Komunikasi Peduli Pendidikan SMPN 1 Cikini, yang juga dihadiri oleh anggota Komite sekolah. Nampak dalam gambar Ibu Dra. Ruliah Lestari, Kepala Sekolah, dan Ibu Yenni, guru SMPN 1 Cikini, dan Bapak Rahmat, anggota Komite Sekolah. Pertemuan tersebut dihadiri dari Forum Komunikasi Peduli Pendidikan antara lain oleh KPH Sapardi Sahid Hadisardjono (Ketua), Ronald Arahman, SH, MBL (Wakil Ketua) dan Nasruddin Latief, Lc., MA (Sekretaris Umum).

PARA PENCINTA PARAMADINA


Photo diambil di RM Mang Kabayan Cibubur, dalam rangka kangenan A. Rifai Hasan (duduk 3 dari kiri berkacamata), dosen Falsafah dan Agama UPM yang sedang menyelesaikan S3 di Concordia University, Montreal, Canada. Pertemuan tersebut juga mempertemukan beberapa mahasiswa S2 Falsafah dan Agama angkatan 'awail' yang setia dengan perkuliahan Cak Nur.

Minggu, Maret 02, 2008

PUSAT INFORMASI MUDATUR


Pusat Informasi MUDATUR, Penyelenggara Umrah dan Haji Plus, yang beralamat di Jl. F. Raya No. 1, Rt 006/10, Kel. Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tel. 021-4258547; Hp. 92932405; 99726040; 0812-9505550. Anda kontak saja, kami akan menyelesaikan semua urusan anda dalam berhaji dan berumrah.

Sang Guru Bangsa

MIMPI BERTEMU CAK NUR
Malam Rabu (7-6-2006) aku bermimpi berjumpa Cak Nur. Dalam mimpi tersebut Cak Nur naik mobil Kijang model Grand Extra dan beliau dalam keadaan lumpuh (tidak dapat berjalan). Beliau memberikan isyarat agar aku memapahnya. Aku pun datang menghapiri mobil tersebut daN memapah beliau dan aku dudukkan di suatu tempat. Seperti Aula tapi bukan aula Universitas Paramadina. Suasananya pun bukan suasana kampus Universitas Paramadina. Lokasinya seperti di sebuah desa dimana banyak tumbuh pohon mangga yang rindang, dengan halaman yang luas di depannya. Pada waktu itu, nampaknya di tempat itu ada semacam acara bagi para siswa dan mahasiswa seperti pidato, ceramah, permainan dan lain-lain. Pada saat aku papah Cak Nur ada Bu Omi Komariah (istri Cak Nur) mengikuti kami dan berjalan disebelah saya juga tanpa berbicara apa-apa.Dalam suasana kegiatan atau acara para siswa itu, Cak Nur duduk di ruang terpisah disebelah aula. Beliau tidak berkata apapun kepadaku. Hanya memberi isyarat agar aku memapahnya membawa beliau ke tempat yang dituju dari mobil, dan mendudukkannya di ruang sebelah aula.
Mimpi ke-2 (aku lupa tanggalnya). Peristiwanya terjadi di sebuah ruangan besar seperti aula. Ditempat itu juga ada budhy Munawar-Rachman. Waktu itu ada acara presentasi oleh mahasiswa S2 Falsafah dan Agama, yaitu M. Faisal Badrun (sekarang Dekan Fakultas Ekonomi UIN Jakarta). Cak Nur meminta aku untuk memberikan presentasi/kuliah mengomentari presentasi Pak Faisal.
Apakah tafsir mimpi tersebut? Saya sendiri belum tahu maknanya. Ada yang bisa? Kami tunggu komentar anda. Wallahu A’lam bi al-Shawab.